Seorang IRT, ibu rumah tangga di Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan Jawa Timur memanfaatkan pekarangan rumah miliknya untuk ruang pembuatan berbagai asesoris
Pembuat berbagai asesoris, seperti gelang, cincin, kalung, pernak-pernik, dan bros ini semua dibuat berbahan baku dari limbah kawat tembaga bekas dynamo, trafo, lampu bekas, dan alat listrik lain
Ibu rumah tangga bernama Mutrikah, menekuni kerajinan asesoris berawal dari kesukaanya membuat pernak-pernik, saat usianya duduk di bangku SD dan kini ia sukses menjadi perajin asesoris
Tampak berbagai asesoris ia buat seperti kalung, gelang, cincin, bros, pernak-pernik, di lokasi pekarangan rumah, agar fresh, rileks, alami dari pada di dalam ruangan rumah
Hasil kerajinan yang ia buat biasa ia jual mulai harga lima belas ribu rupiah, hingga lima ratus ribu rupiah. Selain Magetan, pembeli datang dari Surabaya, Solo, Bandung Jakarta dan kota besar lain
Anita Agus Candra, pembeli, ia menyukai perhiasan berbahan baku dari limbah kawat tembaga ini sebab unik, menarik, indah, tak kalah dengan perhiasan lain harganya mahal. Juga harga terjangkau
Mutrikah, perajin asesoris limbah kawat tembaga, usahanya kini sukses dapat meraup cuan hingga dua juta rupiah perbulan. Ia berharap pemerintah memberi ruang mengembangkan usahanya