MAGETAN – Saat ini ramai penularan kasus cacar monyet di Indonesia, tahap pertama pencegahan dengan cara menggunakan hand sanitizer yang mana masih sangat dibutuhkan masyarakat. Karena jika dilihat dari kasus corona hand sanitizer di apotek maupun toko-toko habis terjual tidak tersisa dan pada akhirnya masyarakat kesusahan untuk mendapatkan handsanitizer. Namun tak perlu khawatir karena pada kegiatan KKN TIM I UNDIP 2024 Di Kelurahan Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Mahasiswa Undip Wibi Wintang Alindri jurusan Hubungan Internasional berkesempatan untuk mendemokan cara pembuatan hand sanitizer Bersama ibu-ibu PKK Desa Plesan
Tingginya permintaan hand sanitizer di masyarakat menyebabkan kelangkaan, sehingga banyak yang mencari solusi untuk mengatasi jumlah permintaan tersebut dengan cara membuat hand sanitizer dari bahan alami untuk digunakan sendiri.
Adapun bahan yang digunakan yakni, daun sirih dan jeruk nipis, air, dan alkohol. Daun Sirih memiliki kandungan antiseptik dan mampu membunuh bakteri maupun jamur sekaligus berfungsi sebagai antioksidan, sedangkan jeruk nipis memiliki kandungan senyawa kimia yang bermanfaat seperti minyak atsiri sebagai antibakteri yaitu flavnoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Berikut bahan-bahan dan langkah cara pembuatan hand sanitizer di rumah yang layak dalam SDGs:
Bahan-bahan:
1. Daun sirih
2. Jeruk nipis
3. Air 500ml
4. Alcohol 70%
5. Botol spray
Langkah-langkah:
1. Rebus 3 lembar daun sirih dengan air sebanyak 500ml
2. Dinginkan air rebusan daun sirih
3. Peras jeruk nipis
4. Saring hasil perasanan jeruk nipis
5. Tuangkan alcohol 70% ke dalam gelas ukur sebanyak 50ml
6. Tambahkan air rebusan daun sirih sebanyak 50ml
7. Tambahkan 2 sendok the perasan jeruk nipis
8. Aduk semua bahan hingga merata
9. Tuangkan bahan yang sudah tercampur ke dalam botol
10. Hand sanitizer siap digunakan
Dengan demo pembuatan ini, dapat memberikan informasi mengenai Hand Sanitizer di saat sulit menemukan air dan sabun menjadi salah satu altenatif yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran bakteri, serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan dan kesehatan diri sendiri setelah melakukan aktivitas atau setelah kontak langsung dengan benda. Selain itu hal ini juga bisa dijadikan produk umkm yang dapat mendongkrak ekonomi
