Dukung Percepatan dan Perluasan Tanam, BSIP Jatim Gelar Bimtek Penguatan Kapasitas Penerapan Standar Pertanian

0
38

PewartaTV, Ngawi – Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur gelar bimbingan teknis Penguatan Kapasitas Penerapan Standar Pertanian di Kabupaten Ngawi, yang dibuka Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Selasa (19/12/23).

Kegiatan bertempat di Kurnia Convention Hall ini bertujuan untuk mendukung upaya keberhasilan percepatan dan perluasan khusus tanam peningkatan produksi padi dan jagung, serta perlunya SDM pertanian yang kompeten.

“Terdapat dua Kabupaten dengan produktivitas pertahun cukup baik yakni di Ngawi dan Lamongan, bahkan bisa dikatakan tertinggi se-Jawa Timur, tentu BSIP perlu meningkatkan kualitasnya dari kegiatan budidaya itu, mulai dari benih sampai pasca panen memiliki kualitas yang baik”, katanya.

Seperti yang disampaikan Menteri Pertanian, Ony menjelaskan permintaan hasil panen tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga melalui ekspor yang dilihat dari kualitas, mutu, standarisasi, dan memperoleh sertifikasi.

Oleh sebab itu, Kabupaten Ngawi harus mampu meningkatkan kapabilitas dan kapasitas petani agar menghasilkan produk berkualitas terbaik sehingga mampu bersaing dengan negara lain.

“Terimakasih pada BSIP dan Kementerian Pertanian untuk terus mendamping Kabupaten Ngawi dalam menghasilkan produk tani yang unggul, semoga petani kita terus belajar dan berdaya saing tinggi”, tuturnya.

Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

 “Kegiatan bimtek dalam rangka penguatan kapasitas penerapan standar pertanian ini hanya ada di 9 provinsi, salah satunya di JawaTimur. Dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur sendiri hanya mendapat 2 lokasi, yaitu Lamongan dan Ngawi. Mudah-mudahan apa yang kta laksanakan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat”.

Pentingnya standardisasi produk pertanian untuk meningkatkan daya saing. “BSIP Jawa Timur memiliki fungsi utama untuk melakukan pendampingan penerapan standar instrumen pertanian, khususnya di Jatim. Standar menjadi hal yang penting karena berkaitan dengan mutu. Peningkatan mutu pertanian ini adalah pekerjaan bersama. Dengan adanya mutu yang lebih baik makan akan berpengaruh kepada peningkatan nilai tambah dan saya saing. Kami berharap komunikasi dan kerjasmaa yang telah terjalin kedepan bisa lebih dikuatkan lagi”, tandas Dr. Atekan,

Google search engine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini