Dinilai Arogan, Kepsek SMKN 1 Sudimoro Pacitan, Resahkan Walimurid,Guru, Dan Siswa

0
373

PewartaTV, Pacitan – kurikulum merdeka yang saat ini tengah digembor gemborkan pemerintah melalui kementerian Pendidikan ternyata tidak bisa dilaksanakan, salah satunya di kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Hal ini terjadi di satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sudimoro.oknum kepala sekolah sering kali mengintimidasi siswa dan memerintah seolah siswa adalah robot yang harus tunduk dan patuh atas apa yang diperintahkan kepala sekolah. Bukan hanya itu sejumlah guru pun mengeluh, bahwa kepala sekolahnya setiap kali selalu mengeluarkan nada ancaman akan melaporkan guru yang tidak mematuhi perintahnya, kepada UPT cabang dinas pendidikan Pacitan. Kepala sekolah mengancam para guru dan siswa, seolah dirinya adalah orang yang dekat dengan kepala UPT cabang dinas pendidikan Pacitan.

Seperti yang disampaikan oleh beberapa siswa, seringkali kepala sekolah memerintah siswa untuk latihan ikut lomba tapi ketika menjelang hari pelaksanaan lomba tiba tiba si anak diganti dengan siswa lain.
” Saya ditunjuk untuk ikut lomba fashion show.sudah latihan,tiba tiba jelang dua jam sebelum lomba kepala sekolah Mengganti saya dengan alasan yang tidak jelas. Dan yang bikin saya sedih,kepala sekolah selalu bilang, disini hanya saya yang bisa memerintah kamu. ” Kata IM ( nama samaran ).Senin (13/11/2023).

Bukan hanya satu siswa .ada banyak siswa lain yang juga bernasib sama.

” Sama pak ( wartawan).kami itu seolah olah seperti robot .pokok kalo diperintah kepala sekolah ikut ya ikut .dan tiba tiba Kalo harus diganti tanpa alasan jelas yang harus patuh .saya sempat nangis dan gak berani bilang ke orang tua, pernah kepala sekolah mengatakan bahwa hak azasi kami dicabut dan tidak ada, ketika persiapan mengikuti lomba. Kami hanya disuruh patuh kepada kepala sekolah .” Jelas DW.( Nama samaran siswa).

Hal serupa juga disampaikan oleh beberapa guru pembina ekstra kurikuler.
Dirinya merasa bahwa setiap kali ikut lomba kepala sekolah meminta harus menang.dan kalo tidak menang, kepala sekolah pasti memarahi dan memaki para guru pembina, bahkan siswa yang ikut lomba pun kena marah juga.

” Ya ungkapan kepala sekolah selalu bilang harus menang. dan selalu bilang saya itu kepala sekolah .semua harus atas sepengatuan saya.semuanya.saya yang menentukan .lainnya tidak berhak .” Kata DIB ( nama samaran guru smkn Sudimoro)

Bukan hanya itu, kabar yang hari ini terdengar, beberapa pembina ekstra kurikuler, dan guru guru Wakasek menyatakan membubarkan diri .

Beberapa wali murid juga menyayangkan sikap kepala sekolah yang sangat arogan.
Wali murid merasa seolah kepala sekolah selalu menebar ancaman kepada siswa jika mereka tidak mau menuruti kehendaknya.

” Memang siswa wajib mengikuti perintah guru dan kepala sekolah.tapi bukan berarti dia ( kepsek) seenaknya. Anak anak bukan robot. Anak saya diancam mau dikeluarkan hanya gara gara main ke Pacitan untuk mengikuti acara syukuran yang diadakan oleh teman teman sesama tim. Anak anak sudah ijin keorang tuanya dan dijinkan eh kok malah dipanggil dan diancam mau dikeluarkan.dan anak anak itu kan ke Pacitan bukan saat jam sekolah.saat mereka libur. Nah apa salah ? Kok pakai diancam harus ijin kepala sekolah ” Ungkap BD, orangtua siswa .

Beberapa wali murid ingin meminta kejelasan kepada kepala sekolah namun takut dan bingung bagaimana cara omongnya.

” Kami ini orang kampung, jadi Ndak berani mau omong bagaimana.tapi kalo terus terusan anak saya dibeginikan ya bisa nekat kami “. Kata BD.

Hingga berita ini ditulis belum ada klarifikasi jelas dari kepala sekolah SMKN1 Sudimoro dan UPT cabang dinas pendidikan Pacitan. (Ton/red)

Google search engine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini