Tak Ada Larangan Pernikahan Di Bulan Suro

0
7

PewartaTV, Magetan – Mitos agar warga masyarakat, khususnya di tanah jawa, tidak menggelar prosesi pernikahan atau hajatan di Bulan Syuro atau Bulan Muharam, dijawab oleh tokoh supranatural di Lereng Gunung Lawu Magetan

Suwarsono, tokoh supranatural, di Desa Ngariboyo, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, Jawa Timur, saat ditemui di rumahnya menjelaskan terkait misteri atau mitos budaya di bulan suro

Menurut kitab dan ilmu yang ia pelajari, melangsungkan prosesi pernikahan atau hajatan di bulan suro tidak ada larangan, justru bulan suro atau muharam, bulan baik, selain bulan suci ramadhan

Baca Juga : Masjid Kubah Putih Lereng Lawu Menyambut Ramadhan

Tidak adanya prosesi pernikahan atau hajatan, bukan karena alasan takut, kita selaku orang jawa, harus menghormati bulan suro, dimana di bulan ini  pernah ada peristiwa besar, di dalam ajaran agama islam, atau di kitab suci  al-quran

Diantaranya, ketemunya Nabi Adam dengan Hawa, lolosnya Nabi Musa dari kejaran raja fir-Aun, sembuhnya Nabi Ayub dari sakit, dimuntahkanya Nabi Yunus dari ikan paus, terlepasanya Nabi Muhamad dari perang Uhud, perang terbesar umat  islam, juga peristiwa besar lainya

Hal tersebut menjadikan bulan suro merupakan bulan  keramat, atau bulan yang disucikan agar kita dapat menghormati dan dapat bersumusakafah, apa yang keburukan kita  ditahun kemarin untuk menuju jati diri yang baik di tahun akan datang

Dengan dibongkarnya gambaran mitos budaya di bulan suro oleh tokoh Supranatural Gunung Lawu Magetan Jawa Timur ini, setidaknya menjadikan pengetahuan  bagi kita selaku orang jawa  yang harus menghormati bulan muharam, dengan tidak menggelar acara pesta atau resepsi maupun acara berbentuk lain yang berlebihan25

Google search engine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini