PewartaTV, Magetan – Program Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang melarang adanya lokasi lokalisasi, tempat prostutusi, tampaknya tak di indahkan, tak diterapkan oleh Pemerintah Magetan Jawa Timur, meski program itu di terbitkan sejak tahun 2011 silam
Sebab kenyataanya, saat ini keberadaan lokasi diduga di jadikan lokalisasi, bisnis prostitusi di wilayah Magetan terbukti kian menjamur, berkembang. Seperti di lokasi pasar PPU Maospati, di Desa Malang, di Pasar Sayur Magetan dan di sejumplah titik lain
Diberitakan sebelumnya, di lokasi pasar PPU, Pasar Produk Unggulan UMKM lokal Magetan di Maospati, berubah fungsi menjadi warung remang-remang, kamar diduga disewakan untuk pelanggan penjual sex komersial, dan digunakan untuk room karaoke
Meski Pemkab setempat mengklaim sudah tak ada lagi lokasi lokalisasi bisnis esek-esek di wilayah Magetan, pernah di tutup secara permanen, akan tetapi hal itu mustahil hanya sebatas wacana dan kebijakan semata, tanpa ada pembuktian real terjadi di lapangan
Sementara Rudi Harsono, Kasatpol Pamong Praja Magetan, saat ditemui di lokasi simulasi bencana alam membenarkan saat ini masih banyak lokasi lokalisasi aktif, menjajakan psk, juga menjual berbagai miras salah satunya di pasar PPU Maospati
