PewartaTV, Pacitan – Pemilihan umum Calon legislatif dan calon presiden telah usai, tinggal menunggu pengumuman rapat pleno dari KPU pusat tentang hasil akhir perolehan total suara.
Namun cerita dan isu tentang pemilu masih saja terus bergulir Sampai saat ini. Terutama tentang pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan digelar pada November 2024 mendatang.
Di kabupaten Pacitan, perbincangan tentang pilkada masih bisa dikatakan tenang, akan tetapi pada beberapa waktu terakhir, isu pasangan calon bupati dan wakil bupati Pacitan yang mengusung dua nama dari partai demokrat cukup membuat ramai masyarakat, pasalnya masyarakat di beberapa desa sudah mulai membicarakan dua tokoh yang akan diusung dari partai Demokrat untuk di calonkan menjadi bupati dan wakil bupati periode 2024 – 2029.
Baca Juga : Partai Demokrat Raih Suara Tertinggi di Dapil VII Jawa Timur
Dua nama yang saat ini menjadi perbincangan hangat adalah pasangan Indrata Nur Bayuaji (bupati aktif) dan Rahman Wijayanto (caleg Dapil 1 Pacitan ).
Keduanya berasal dari partai Demokrat.
” Saya setuju kalo mas ajik (panggilan akrab bupati ) dan mas Rakhman Wijayanto jadi cabup dan cawabup.pas itu .” Kata jayus, warga desa Pelem, kecamatan Pringkuku, Selasa (12/03/2024).
Dukungan serupa juga disampaikan oleh warga kecamatan Arjosari, bernama Alpian. Dirinya mengatakan Rakhman Wijayanto saat ini cukup santer dibicarakan karena dirinya cukup kompeten.
” Mas Wiwit bagong (sapaan akrab Rakhman Wijayanto) walaupun pendatang baru .namun perolehan suaranya bisa dikatakan tebanyak, mengungguli calon calon senior lainnya dari partai demokrat. jadi ya sepakat lah kami .” Jelas Alpian pada pewarta.
Perlu diketahui, Rakhman Wijayanto adalah mantan kepala desa terpilih dari Arjowinangun Pacitan. Meskipun dirinya pendatang baru di dalam pemilihan legislatif lalu, namun Wiwit bagong di kabupaten Pacitan telah berhasil memperoleh suara terbanyak dari seniornya di partai Demokrat (perolehan suara terbanyak dari caleg Demokrat di 6 dapil).
Wiwit Bagong berhasil mengungguli seniornya Arif Setya Budi yang hanya memperoleh suara 9681, sementara Wiwit Bagong mendapatkan suara 10564. (Ton)
