PewartaTV, Magetan – Program yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terkait penutupan tempat lokalisasi atau tempat bisnis esek-esek prostitusi saat ini tak berlaku atau tidak diterapkan di Kabupaten Magetan Jawa Timur
Hal itu terbukti masih banyak titik lokasi tempat prostitusi, diduga digunakan untuk bisnis esek-esek secara terang-terangan di wilayah Magetan, seperti di lokasi prostitusi Desa Malang dan lokasi pasar PPU Maospati, Pasar Produk Unggulan Magetan
Terlihat di areal pasar produk unggulan PPU Maospati berada tak jauh dari terminal Maospati dalam keseharianya digunakan beraktifitas pria hidung belang dan wanita penghibur atau psk sedang menjajakan diri meski tak sedikit masih dibawah umur
Lokasi Pasar Produk Unggulan Maospati seharusnya digunakan untuk pasar berbagai UMKM lokal Magetan, untuk ruang terbuka hijau, berubah menjadi tempat lokalisasi, warung remang-remang, menyediakan room maupun kamar bagi pelanggan
Dikatakan Suwarno, warga Maospati, ia bersama warga lain merasa resah tak dapat berbuat banyak dengan kondisi lokalisasi di pasar PPU Maospati. Yang ia ketahui aktifitas prostitusi ini seolah dibiarkan bebas berkembang bebas oleh pemerintah setempat
Sementara Adi Nugroho, Tokoh Masyarakat Magetan Jawa Timur menyayangkan sikap Pemkab Magetan yang melakukan pembiaran, tutup mata adanya lokasi PPU Maospati, berubah fungsi menjadi areal lokalisasi, diduga menjajakan pekerja sex komersial, minuman keras, kamar pelanggan, juga room bagi para pengunjung
