Warga di Desa Nitikan, Kecamatan Plaosan, Magetan Jawa Timur terusik dengan adanya insiden pemukulan dilakukan oleh kades desa nitikan, bersama ketua BPD Badan Perwakilan Desa, kepada panitia perlombaan bola voly acara 17 agustus desa setempat
Warga desa meluruk ke kantor desa, menuntut sang kades dan ketua bpd bertanggung jawab dengan adanya insiden pemukulan yang di lakukan oleh sang kades terhadap korban panitia perlombaan bola voly bernama ridho warga desa setempat
Perestiwa  bermula, pemuda karang taruna desa setempat hendak menggelar lomba bola voly, kegiatan itu bersamaan dengan acara pengajian yang di gelar oleh pihak desa di sebuah masjid, tak jauh dari lokasi lomba bola voly antar rt, se Desa Nitikan
Karena merasa jengkel, akibat akses jalan masuk menuju lokasi masjid, lokasi acara pengajian, kades nitikan menegur panitia lomba voly, untuk membuka akses jalan menuju lokasi pengajian di masjid, namun hal itu tak di indahkan oleh pantia lomba bola voly
Mengetahui hal itu, kades bernama Supriyanto geram, kemudian memukuli panitia bola voly hingga korban mengalami luka di wajah. Mendengar insiden itu, warga desa lain tak terima, meluruk kantor desa menuntut kades dan ketua bpd bertanggung jawab
Diceritakan Suprapto, Ketua Karang Taruna Nitikan Magetan, insiden pemukulan menimpa pemuda karang taruna, panitia lomba 17 san, hendak dilaporkan pihak kepolisian, agar kades, ketua bpd di proses hokum karena melakukan penganiayaan
Namun niatan itu diurungkan warga, warga menuntut agar kades memecat paksa ketua bpd yang dianggap arogan, membantu menganiaya warga dan meminta maaf kesemua warga desa yang merasa geram dengan ulah ketua BPD bernama Widodo tersebut
Sementara Supriyanto, Kades Nitikan Magetan mengakui bahwa ia ketua BPD melakukan pemukulan kepada panitia lomba bola voly, karena merasa jengkel, permintaanya untuk membuka akses menuju acara ke lokasi pengajian tak diindahkan, namun saat ini pihaknya sudah memecat ketua bpd/dan meminta maaf kepada korban juga warga desa