PewartaTV, Magetan – Mahalnya harga beras saat ini mencapai 16Â ribu rupiah perkilonya, tak hanya berdampak kepada pemilik UMKM makanan Khas Magetan Jawa Timur yaitu kerupuk lempeng dan jrangking, namun juga berdampak kepada pemilik kuliner legendaris lontong kikil
Pemilik kuliner legendaris lontong kikil berada di Dukuh Dak Utah, Desa Sumber Dukun, Kecamatan Ngariboyo Magetan mengaku keberatan, mengeluh dengan mahalnya harga beras yang kian hari kian tak terjangkau, kian mahal di pasaran
Seperti dialami pemilik kuliner legendaris warung lontong kikil milik Eny Setyowati. Penjual warung kikil sudah tiga puluh tahun ini untuk menyiasati agar warungnya tetap bertahan dan laris, terpaksa mengecilkan ukuran lontong dan porsi
Hal ini terpaksa ia lakukan di tengah mahalnya harga beras, sebab bahan utama pembuatan lontong kikil dari beras, kwalitasnya nomor satu, kini seharga 16 ribu rupiah perkilo. Dalam sehari warung ini membutuhkan beras sebanyak 10 hingga 20 kilo Eny Setyowati, pemilik warung menuturkan, saat beras mahal ia terpaksa mengecilkan ukuran lontong, sebab jika menaikan harga perporsi banyak pelangganya keberatan.(jk/red)