PewartaTV, Magetan – Keberadaan para pengusaha umkm pengolahan kulit di areal pabrik kulit Lik Magetan Jawa Timur juga terdampak terjadinya perang di wilayah eropa, khususnya perang ukraina melawan rusia, yang hingga saat ini masih terus berlangsung
Sebab pengusaha kulit di magetan untuk mendapatkan bahan kimia yang biasa digunakan produksi kulit, untuk proses menghilangkan bulu dan proses pengecatan kulit harus menggunakan bahan kimia impor dari negara Itali, Jerman, juga Rusia
Meski bahan kimia saat ini tersedia, namun harganya mahal, tak seperti sebelum terjadi perang di benua eropa, dan jumplahnya terbatas. Seperti dialami tempat pengolahan kulit milik basuki rahmanwan, ketua APKI, Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia Magetan
Baca Juga : Bantu Pemasaran Perajin, Pemkab Akan Perbanyak Gerai Batik
Basuki Rahmawan mengaku, dampak perang rusia ukraina membuat usaha kulit di pabrik lik ini membatasi jumplah produksi/dan terganggu sebab sulitnya mendapatkan bahan kimia, yang di impor dari benua eropa. Ia berharap perang segera usai dan kembali pulih
Ia menambahkan saat ini kondisi pasar khususnya penjualan produk kulit juga sep, karena kalah dengan trend sepatu atau sandal yang terbuat dari kanvas atau dari jenis lainya
Ia mendorong pemerintah kembali mengaktifkan A-S-N untuk memakai sepatu kulit, yang saat ini hanya dipakai oleh anggota tni- polri saat berdinas, agar keberadaan pengusaha umkm kulit di Magetan Jawa Timur tidak kian terpuruk dan terancam gulung tikar