Terjadinya kelangkaan tabung elpiji ukuran tiga kilo, yang terjadi di berbagai wilayah, tak terkecuali di Magetan Jawa Timur, pihak Hiswana Migas Madiun mengelak terjadi kelangkaan di lapangan
Menurut pihak Hiswana Migas Madiun, hilangnya tabung elpiji subtansi bersubsidi hak rakyat miskin ini, banyak digunakan oleh kalangan menengah ke atas resto, hotel, dan tempat usaha lain
Pihak hiswana migas berharap awak media, petugas satgas pangan, petugas lain, berhak mengawasi barang Negara, agar dapat tersalurkan tepat sasaran/ke pada rakyat yang membutuhkan
Apabila di lapangan ada antrian di toko atau agen elpiji, jangan ditafsirkan tengah terjadi kelangkaan, namun pihaknya mengatur keluar masuk barang bersubsidi agar warga semua mendapatkan
Sebab kekuatan pangkalan masing-masing berbeda, kalau yang kecil diborong pengecer, sudah pasti habis, terjadi kelangkaan. Pengecer sifatnya mobile akan dijual kemana bebas
Dikatakan Agus Wiyono, Ketua Hiswana Migas Madiun, pihaknya menjamin tak ada kelangkaan pasokan elpiji 3 kilo. Semua mekanisme agar semua pangkalan setiap hari meng up date stok elpiji
Hingga kini, pantauan di lapangan masih banyak warga kesulitan mendapat gas elpiji 3 kilo, warga berharap, janji Hiswana Migas Madiun di tepati, tak hanya stegmen di depan awak media semata