Usai ramai tersebar foto viral sejumplah santriwati berpose menenteng senjata laras panjang mengenakan rompi anti peluru di Ponpes Baitul Al-Quran, Al-Zahra di Tawang Anom Magetan
Kini kabar tak sedap kembali datang dari salah satu pondok di Desa Balaigondo, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, diduga kuat melakukan pemukulan terhadap santrinya, asal Wonosobo, Jawa Tengah
Peristiwa ini bermula saat sang santri, berinisial M-R, umur 14 tahun, asal Wonosobo Jawa Tengah, pergi ke rumah saudaranya di desa plumpung/plaosan magetan/tak berpamitan pihak pondok
Karena guru pendidik merasa kesal, setibanya di pondok, guru pendidik bernama Nazar, jengkel, memukuli korban, berulang kali, hingga korban ini mengalami luka lebam di bagian kepala
M-R, korban mengaku, awalnya ia pergi keluar pondok tanpa izin hendak ke rumah saudaranya, di Desa Plumpung Plaosan. Setelah kembali ke pondok, ia dipukuli guru pendidik hingga luka memar
Pardi, orang tua korban mengaku trauma untuk kembali memondokan anaknya di Pondok Tahfizul Qur-An Desa Balaigondo, usai mengetahui anaknya dianiaya, dipukuli pendidik pondok
Ia memilih menjemput anaknya untuk di ajak pulang, dicarikan pondok lain. Hal menimpa anaknya ini ia memilih tak melapor petugas, bersabar, berharap hal sama tak menimpa ke santri lain
Sementara Waji, pengasuh pondok Desa Balaigondo, Ngariboyo Magetan membenarkan peristiwa ini. Pihaknya sudah meminta maaf ke wali santri dan akan memberikan sanksi ke pelaku pemukulan