Selain dunia pendidikan di Magetan Jawa Timur di SD Negeri mengalami krisis siswa, hal ironis juga terjadi yaitu banyaknya gedung sekolah, maupun bangunan kantor pendidikan lain di Magetan rawan ambruk, sehingga mengancam guru dan anak didik
Hal itu menjadi tugas berat Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten, lewat Dinas Pendidikan, untuk melakukan evaluasi/sebab dunia pendidikan sektor paling vital , utama yang menghabiskan anggaran besar dari APBN/APBD, setelah sektor kesehatan
Selain mengalami krisis siswa SDN di Wilayah Magetan Jawa Timur, hal ironis terjadi, sebuah gedung sekolah digunakan untuk kantor p-k-g, Pusat Kegiatan Guru, UPT Kecamatan Ngariboyo, runtuh, kantor UPT ini baru saja satu bulan di tempati
Tampak atap gedung sekolah atau kantor UPT Pendidikan Ngariboyo ini runtuh, akibat lapuk, belum pernah sekalipun dilakukan renovasi, usianya sudah puluhan tahun. Nahas saat bangunan runtuh, ruangan ini digunakan untuk rapat P-K-G, membahas P3K
Akibatnya, dua guru mengalami luka akibat tertimpa matrial, saat ini guru itu sedang menjalani pengobatan di rumah masing-masing. Guru itu merupakan kepala sekolah SDN 2 Banjapanjang dan satu guru pengajar lain yang biasa mengajar dI SDN Ngariboyo
Anugerah, siswa SD yang mengetahui peristiwa gedung runtuh ia terkejut, lari keluar ruang kelas, mendapati sebuah ruangan tak jauh dari ruang kelasnya sudah dalam kondisi runtuh. Ia khawatir ruang kelas yang ia tempati belajar juga rawan ambruk
Marjani, pesuruh sekolah menduga, ambruknya gedung ruang kantor UPT Pendidikan Ngariboyo Magetan ini karena usianya sudah tua dan rapuh, sehingga bangunan gedung ambruk dan menimpa dua orang guru, saat sedang kegiatan rapat p3k berlangsung
Sementara Suratmi, guru pengajar, saat ini ada 4 ruang rawan roboh, mengancam guru dan anak didik. Ia berharap Pemkab lewat dinas terkait tak mandul, melakukan pengawasan, perbaikan banyaknya gedung sekolah, kantor pendidikan rawan ambruk