PewartaTV, Magetan – Beginilah rutinitas keseharian warga , di kampung sentral perajin sapu, sentral perajin sapu ini berada di Desa Sumber Agung Kecamatan Plaosan Magetan Jawa Timur
Sepuluh tahun silam di kampung ini hampir setiap rumah menjadi perajin sapu, namun saat ini perajin sapu di kampung hanya tersisa beberapa gelintir perajin saja
Salah satu perajin sapu yang masih bertahan adalah Pariyem (60), dalam keseharianya ia mampu membuat sepuluh sapu siap di jual
Biasanya ia menjual sapu buatanya dengan harga mulai 5 rupiah hingga 10 rupiah per batang sapu ijuk maupun sapu berbahan dari bambu
Sedangkan untuk penjualan sapu ijuk, maupun sapu kasar terbuat dari bambu saat ini hanya bisa terjual di lokal magetan saja, tak lagi dapat terjual ke luar magetan
Padahal dulu sapu –sapu milik perajin sapu di sentral perajin sapu ini terjual dan di pesan dari luar magetan seperti Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Wonogiri
Sulitnya memasarkan dan terbatasnya bahan baku termasuk modal, menjadi kendala serius bagi para perajin sapu yang saat ini kondisinya kian memprihatinkan
Para perajin berharap adanya upaya bantuan pemerintah desa maupun kabupaten lewat dinas terkait untuk mengembangkan usaha rumahan sapu ijuk turun temurun dari nenek moyang mereka agar tetap eksis, dikenal hingga wilayah luar magetan
Dengan kondisi sentral perajin sapu di Magetan yang terlantar ini, membuktikan kurangnya peran aktif dari pihak pemerintah desa maupun pemkab setempat, agar perajin sapu kembali bangkit, dan tetap bertahan tak diterlantarkan, sehingga punah (jk/red)